Posts

Showing posts from 2017

Changing Colours

Image
Dulu.. saya suka warna merah. Sejak lulus SMA, dengan usia masih tujuh belas hingga memasuki semester awal kuliah, saya selalu memilih merah. Berani.. Kata orang.. Aries adalah Api. Dan Merah berarti Membara. Saya.. dan antusiasme berlebih, berusaha tampil mengunjuk diri. *** Kemudian.. Saya suka toska. Atau jika sulit didapat, saya akan pilih biru muda -langit. Saat itu usia saya dua puluh satu. Nyaris lulus kuliah meski belum juga. Biru dan hijau toska, artinya tenang. Saya ingin bisa tenang, Padahal waktu itu, belum bisa juga. Berusaha memadamkan api yang terus menerus gelisah ingin membakar. Bingung.. Saya bingung dengan identitas. Entitas. Gelisah menunggu giliran, untuk mempresentasikan diri saya. Teman lain sudah selesai, sudah berjalan menuju panggung selanjutnya. Saat itu, saya masih menunggu giliran. *** Usia saya dua puluh lima. Waktu kecil, saya pikir dua puluh lima adalah saatnya berumah tangga. Karena sudah terlalu tua. Ternyata, apa yang dipikir tidak sel

Minimalism as Principle

Image
Never let a day pass without happiness. Wasted days are the days we survived with clouds. Be the reason someone smile today. Be the one who shed some clouds out of the blue. Make at least one person happy by saying or giving. If you believe in communication, then you must believe that universe communicate with us. Through some vibration, as in physic also translated as: String Theory. Life is about exchanging energy. And energy is a material which cannot dissolved. It is eternal in its number, the number we give equals with the number of energy we receive. And if we want to be happy, first we must decide to be happy. When we can't help but sad, start to make another person happy. Its not hard. And never be expensive. It doesn't always require money. Just be there.. To the one in need. Listen deep. Happiness lies in all simple things on Earth. We don't need much, if we had a chance to look closer.

From the Blade Runner Movie

Image
So what's the correlation between Blade Runner and Minimalism? If you have seen the movie, it shows you about a robot who wants to have a heart. Who wants to feel, like human. Desired, wanted, and born. His wish is so simple. In his advance world of technology, he wants emotion. A touch, a smile, a pleasing word. He had everything, and yet it's not enough because he needs affection. Then he started to hearing from another robot. An Artificial Intelligence built who whispered about everything he wants to hear. Even though its calming, it is not exist. *** Blade Runner doesn't try to save the world. But it saves the tiniest part of the world who can make huge impacts: EGO. And that's when I found a link with minimalism. From the perfection of Ryan Gosling's act, I concluded that the more we grateful for who we are, the happier we are. We don't have to seek the answer of our existence, even if the movie said 'people sleep better when they know who they are

A Fault in My Minimalism; And How to Deal With That

Image
At the end of the day, we have to clear our mind from hatred and guilt. Those two only eliminate peace that we need.  *** Karena saya merasa bersalah. Dalam dua hari ini telah merasa gagal menjadi minimalist. Saya kini berusaha untuk mengingatkan diri sendiri bahwa tidak perlu terlalu keras dalam memegang prinsip yang baru. Ya, minimalism tergolong baru bagi saya. Maka tidak perlu terlalu berlebihan dalam bersikukuh. Kompromi sesekali juga perlu. Because everyone can be a minimalist. I can. YOU can. All of us, we can be a minimalist. Asalkan mau dan konsisten. Seperti misalnya, seorang muslim yang ingin berhijrah menjadi lebih taat. Mulai dari gaya berpakaian ia ubah, cara bertutur sikap, memperbaiki ibadah, hingga caranya berpikir dan memandang permasalahan. Yang tadinya pakai baju serba ketat, diubah menjadi longgar. Kerudung yang diikat ke leher, agak dipanjangkan menutupi dada. Sholat yang tadinya diulur hingga ke penghujung, mulai dimajukan menjadi awal waktu. Yang tadin

Resetting the Goal

Image
I got a story, told by one of the client on our way down the road. It was raining, and we had a three hours drive upon us. So.. They started to make a joke about life before turning the topic on nostalgic story. This one guy had a broken heart experience that he decided to share it with us. He had a best friend, a girl. They were together since high school, their house even so near that he can pick her up everyday until college. They are extremely close that their group suspect them of having an affair, more than just a friend. He must confess that he too have feelings for her. But he doesn't have enough courage to tell her, because he respect their friendship. Even after they graduate he still going on a trip with her along with the group. Until one day.. When his job was getting crazier, he couldn't take the trip. The group was decided to go with one additional member. A doctor, he said. A friend of her. He never knew that not taking that trip means missing a chance of g

Generation

Image
The Jewish.. why are they so passionate about their work? Why are they excel in every field they're doing?  *** It is pain, that unites people. If you realized, how Dutch armies has united this separated island into one fight under national flag. It is war, that we seek. As what Loki said in his first attempt to conquer Earth, this is what human beings naturally are, we're in desperate need of conquerer. Being enslaved as we used to. Freedom is just a lie, because nothing is really free in this world.  Human's basic need is ego. Fulfilling the ego, is like drinking the ocean and still not enough.  We are all separated. Categorized by labels, religion, skin color, nationality, not until the species from outter space are coming in that we'll unite as a team. Otherwise, we fight each other to prove who's the strongest.  Isn't it? *** World is in chaos. People are trying to fix it.  I was once thinking that I could be part of them. Be a big guy, who

Demons

Image
"No matter what we breed,  We still are made of greed This is my Kingdom come This is my Kingdom come When you feel my heat,  look into my eyes It's where my demons hide It's where my demons hide Don't get too close It's dark inside It's where my demons hide, It's where my demons hide"  Imagine Dragons - Demons.  *** Secuplik lagu tadi menutup perjalanan saya pulang kantor malam ini. Sembari mengantri macet oleh sebab mobil yang melampaui batas, mengambil jalur sebelah dan menghambat pergerakan lalu lintas, yang justru menjadi tontonan lucu karena mobil yang sepertinya dikendarai oleh sepasang suami istri itu, malah marah-marah. Padahal mereka salah. Saya menyaksikan bagaimana sang istri turun dari mobil, marah-marah, memarahi pengendara yang menghadang. Wajar mereka dihadang, mobil itu mencoba menyalip mobil-mobil lain dengan menggunakan jalur orang lain yang berlawanan arah. Tapi ketimbang mengaku salah dan membantu m

Accessing Microcosmic

Image
Sebuah artikel pernah menyatakan bahwa teknologi paling mutakhir di masa depan bukanlah dunia digital dan mesin seperti sekarang, melainkan kemampuan internal manusia. Oke, sebentar. Sebelum saya jelaskan apa maksudnya, ada baiknya kita tengok sebentar teori ini: Bumi itu bulat, dan semua orang percaya bahwa pergerakan bumi pun membentuk lingkaran. Oval, round, you name it. ( This discussion is excluding flat earth believers) karenanya apa yang ada di seisi bumi, pun bergerak melingkar bahkan hingga partikel terkecil seperti atom dan inti atom. Tidak terkecuali bagi perubahan jaman. Berputar, mengeliling, hingga akhirnya kembali ke titik semula. Yang bisa jadi, adalah; ketiadaan. Teori ilmiah bukan untuk dibuktikan, seperti kata Dr Percy Seymour dalam bukunya yang mengatakan bahwa " one extremely important aspect of the scientific approach which is known to all scientists, but may not be so well known to nonscientists , is that there is no such thing as scientific proof. One

Changing

Image
Ada hujan di penghujung pekan. Bersama wangi rempah memanjakan. Lengkap sudah perjalanan, yang akan memulai sekelumit cerita perubahan. Ya, orang akan terus menerus berubah. Tak akan berhenti hingga ajal menyapa. Terimakasih karena telah mengenal saya yang biasa, yang dulu senang bercengkrama dan bercanda tawa. Seorang kawan lama datang membawa cerita. Maaf, bisiknya pelan. Pada satu kesalahan yang sejatinya sudah saya tutup rapat. Yang lalu sudah saya anggap gelap. Tertutup bersama rasa malu dan bersalah. Berkaca pada setiap orang yang saya jumpa, yang berlalu lalang seolah menampilkan kolase diri saya selama ini. Ingin menolak namun sudah terlanjur. Untuk itu saya memilih tuk menghapus semua memori, dengan membuat satu cerita baru. Baru dan utuh. Yang saya ingat hanya satu: Mereka ada saat itu. Menemani malam-malam gamang yang penuh tangis sendu. Begitu rapuh. Begitu pilu. Sudah saya tutup itu semua. Saya ingin berterimakasih pada semua yang pernah ada, Menemani,

Sesuatu tentang Sore

Image
Matahari bersinar kekuningan. Semakin menua, semakin lembut cahayanya. Mendekati garis batas satu putaran bumi mengelilinginya, semakin indah saja pemandangan yang dipamerkan. Kilau keemasan menyiram lereng-lereng bukit yang telah ditanami berbagai tanaman. Padi, cabai, tomat, bawang, ditutupi mulsa perak yang memantulkan indah cahaya jingga. Air sungai mengalir tak mau kalah. Memamerkan gemerlap pantulan kristalnya, diantara bebatuan yang menonjol menjulang. Ada bukit dan gunung yang mempertontonkan lekukan seksinya dalam balutan hijau pepohonan. Ada sawah dan ladang terhampar luas yang seolah menari riang diterpa cahaya. Dan ada para pengendara yang sibuk berlalu lalang mengejar apa yang mereka sebut rumah dan kebahagiaan. Jauh di barat sana, matahari sudah bersiap melambai, berpamit untuk pergi. Memamerkan bentuknya yang bulat sempurna, jingga keemasan. Tidak ada satupun kecantikan di muka bumi yang sanggup menyaingi indah dan bahagianya matahari bundar meneduhkan, di sore hari

Minimalist Trip #1: Prapat - Balige - Porsea

Image
Berkunjung ke Sumatera Utara rasanya tidak lengkap jika belum ke Danau Toba. Seperti yang diceritakan, dunia seperti kiamat ketika Danau Toba terbentuk, dan bagi para pemikir akan membaca betapa dibalik sebuah bencana mahadahsyat, terbentuklah panorama yang teramat indah. Sangat indah untuk dipuja dalam kata. *** Kultur Orang Batak sudah lama menempati posisi spesial dalam hati saya, karena perilaku mereka yang cenderung percaya diri dan berkarakter membuat saya selalu senang bergaul dengan perantau-perantau Batak semasa kuliah dulu. Pertama kali saya berkesempatan menginjakkan kaki di Tanah Batak, yaitu satu tahun yang lalu, saya langsung jatuh hati dan memutuskan untuk ingin kembali lagi. Keinginan saya tersebut terkabul setahun kemudian, ketika perusahaan yang sama meminta perusahaan konsultan tempat saya bekerja untuk melakukan penilaian di areal berbeda. Meskipun masih dalam cakupan kabupaten yang sama. Kembali terbang ke Bandara Silangit, menyaksikan julangan bukit-bukit

Konsep Sederhana Minimalism

Image
Baru saja saya tertidur pada pkl satu dini hari setelah membaca artikel tentang Polyphasic sleep sebelum tiba-tiba terbangun pada 1.20 oleh entah apa. Hanya saja, seolah membuktikan artikel yg baru saya baca, saya sudah sangat segar dalam dua puluh menit terlelap barusan. Polyphasic Sleep Society adalah orang-orang yang hanya tidur dua jam setiap harinya. Selebihnya mereka menggantungkan istirahat pada naps atau tidur siang dalam rentang waktu: dua puluh menit setiap dua jam. Alasannya, dengan waktu sesingkat itu, tubuh akan cepat memasuki fase REM ( Rapid Eye Movement ). Fase itulah yang membuat orang beristirahat dan menyegarkan fungsi-fungsi organ tubuh. Lewat dari fase itu, adalah fase regenerasi sel yang (katanya) tidak begitu dibutuhkan namun baik jika dilakukan. Artinya, saat saya tertidur pada rentang waktu pkl 1.00 - 1.20, saya sudah langsung memasuki fase REM. Bangun pun mata sudah kembali segar dan tubuh sudah normal. Saya sebetulnya bisa melakukan apa saja saat ini, (

Batak Land

Image
Menggali memori di Tanah Batak, seperti tidak habis cerita membahas masa lalu. Rumah jaman dulu, mobil jaman dulu, hutan jaman dulu. Semakin dibahas saya semakin tenggelam mendengarkan. Antusias bertanya jika pencerita mulai terdiam. Termasuk ketika kita dipanggil masuk ke dalam rumah Pengasingan Bung Karno semasa di tahan oleh Belanda, pasca kemerdekaan. Rumah yang terkenal angker. Rumah yang konon hanya boleh ditempati oleh para pejabat tinggi. Pun pada saat kami datang, sedang ada seorang asisten bupati yang sangat ramah menyambut dan mempersilakan kami naik ke lantai atas. Silakan berfoto, hanya saja foto itu tidak diperkenankan tampil di media sosial. Begitu pinta penjaga rumah. Ia menceritakan sejarah bagai pendongeng mendongeng untuk anak-anak. Untuk sesaat saya membayangkan jalanan aspal ini belum ada. Rumah-kios belum se ramai dan se rapat ini letaknya. Hamparan luas sayur mayur, padi, cabai dan tomat terbentang dimana-mana. Sang Presiden menempuh jalan darat menggunakan mob

Nagori Seribu Dolok

Image
Matahari sudah tenggelam separuhnya saat kami meninggalkan Bukit Simarjarunjung. Menyisakan semburat jingga keemasan di balik bukit Tigarasan. Danau Toba masih jelas terpampang di hadapan kami, biru dan tidak terganggu. *** Alunan musik lagu lama, kesukaan bapak usia tiga puluhan si pemilik mobil, mengalun pelan di dalam mobil berisikan lima orang. Sengaja berdesakan, tiga orang di bangku tengah, biar hangat katanya. Saya duduk di sebelah Pak Sopir yang sedang bekerja. Mobil kami melaju kencang menembus jalan kecil berkelok-kelok yang dipenuhi pemandangan Danau Toba, nyaris di sepanjang jalan. Hingga matahari tidak lagi menyisakan jejak, turunlah hujan. Perlahan namun pasti, hujan kian menderas. Tak ayal kami pun kedinginan, karena ac di dalam mobil harus dinyalakan agar kaca mobil tidak berembun, padahal sedari kemarin yang digunakan hanyalah penghangat mobil. Karena meskipun tidak hujan, suhu di luar bisa mencapai 20 derajat celcius. Mulailah kami tertawa. Salah seorang berke