Posts

Showing posts from July, 2017

Simplicity

Image
Sampai hari ini saya masih terus bertanya-tanya.. Untuk apa kita diutus kesini ? Untuk apa ruh kita ditiupkan ke jasad ini , dan menghuni satu bagian kecil dari semesta bernama bumi ? "Untuk mencari pahala," ujar seorang ustadz suatu ketika. Pahala? Untuk apa mencari pahala? "Agar bahagia" tulis seorang bijak pada satu media sosial. Bahagia? Bukankah disana kita sudah bahagia? Surga tempat semua manusia berasal, bukankah adalah tempat paling bahagia dan dirindukan oleh seluruh makhluk bumi? Bukankah surga, tempat semua kita berasal, adalah tempat yang 'tiket' masuknya adalah pahala? Lantas untuk apa kita dikeluarkan dari sana, untuk mencari sesuatu yang SUDAH kita dapatkan disana? *** Manusia adalah khalifah di muka bumi. Setidaknya itu yang agama saya ajarkan tentang keutamaan seorang manusia dibandingkan makhluk lain. Khalifah adalah pemimpin. Setiap pemimpin pasti mengemban tugas. Tugas? Apa tugas kita? Apa tugas saya disini? J

Fighting the Old Habit: How to Deal with Stuff that Spark Joy in Store, but You Don't Need

Image
First of all, start to reduce the visits to the mall. Before you've mastered the art of minimalism, better not to go to the mall at all. Because I know how hard it is to refuse the big board of ALL ITEM SALE in the brand new shoes we like. Diawali dengan ' ah cuma liat ' diakhiri dengan 'ada lagi ? Kalau tambah satu jadi lima ratus ribu dan gratis member' yang kemudian galau berkepanjangan, antara menambah satu sepatu that we don't need atau melewatkan kesempatan emas tawaran yang katanya terbatas . *** Mungkin bagi sebagian orang jalan-jalan ke mall adalah satu bentuk melepas penat yang efektif, karena hutan jauh dan pantai apalagi. Uang bukan masalah, karena mereka punya akses berlebih dan bisa membeli apa saja sehingga mereka tidak akan keberatan untuk masuk ke toko-toko yang menjual benda-benda menyenangkan. Entah itu baju dengan bahan super lembut, design super lucu, atau sepatu yang super empuk, nyaman dan elegan untuk dipakai. Jika kamu terma

Find Happiness in Minimalism

Image
Pagi ini semua orang dikejutkan dengan meninggalnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington. (Pantas saja semalam saya tidak bisa tidur hingga jam tiga pagi). Saya terbangun dengan suara televisi yang diputar keras, memberitakan kematian nya. Saya pun sedih. Mengingat betapa dulu semasa SMP hingga SMA saya begitu memuja lagu-lagu mereka semenjak kemunculan lagu Numb. Tapi lebih sedih lagi mengetahui alasan meninggalnya, yaitu bunuh diri karena stress oleh candu obat-obatan. Padahal, Chester memiliki seorang istri dan anak yang lengkap (laki-laki, perempuan, dan kembar). Jika dipikir dengan akal normal, bukankah semua itu mestinya sudah lengkap? *** Paulo Coelho dalam bukunya The Alchemist menceritakan tentang perjalanan mencari kebahagiaan. That the Soul of the World nourishes by people's happiness. (And other emotions). But happiness comes first. People are in constant search of happiness. Masing-masing dengan caranya masing-masing mencari jalan menuju kebahagiaan. Ada yang m

Emperara

Image
Malam ini bisa dibilang untuk pertama kali dalam hidup, saya bersepeda motor membelah hutan di malam hari selama empat jam back and forth . Dari tiga desa yang kami tuju untuk ditemui kepala desanya, hanya satu kepala desa yang akhirnya dapat kami wawancara. Itupun desa terjauh, yang saya sudah hampir tidak punya tenaga lagi untuk turun dari motor. Sepanjang jalan, lumpur dan batu menjadi jalur yang ditempuh dengan kecepatan tinggi. Sesekali saya harus turun karena ban motor tertanam di lumpur, dan yah.. Saya harus puas membenamkan kaki kedalam genangan lumpur coklat yang lengket. Satu jam pertama saya bersemangat ajak ngobrol bapak yang membonceng saya. Beliau bekerja sebagai karyawan perusahaan, sebagai penjaga mess tempat kami tinggal. Istrinya yang memasak makanan sehari-hari untuk kami di mess. Mulai masuk jam kedua lutut saya mulai sakit. Karena jalur menurun menanjak dan berbatu membuat saya harus menahan beban untuk tidak menubruk si bapak yg di depan. Dua desa kami lewati,

Airport

Image
Bandara bagi saya adalah gerbang. Kita keluar dari pintu satu kota, untuk masuk ke dalam pintu kota lain. Begitu seterusnya. Sejak sebelas tahun lalu saya 'meninggalkan' rumah dan hidup berpindah, bandara pun menjadi bagian dari 'rumah' bagi saya. Lengkapnya emosi yang ditawarkan, membuat saya senang 'melamun' disana. Terlebih, dengan seringnya saya bepergian, most of the time I was traveled alone, melamun menjadi hiburan dan ajang berduaan ~ dengan diri sendiri. Tidak banyak teman bicara yang dapat saya temui di bandara. Pun saya tidak begitu menyukai small talk dengan stranger. *** I think its healthy to spend time alone. To evaluate our life, and re-decide the path. Why? Because life is a constant change of plan. Is this what we want? Is this what we truly want? Is this the life we chose? And to me.. watching all these people come and go, hug with cry and laugh, nervous, excited, in rush, is the best time to contemplate. A young business man ~ or a

White Space

Image
How many of us gets overwhelmed of mess every end of the day? Clutter everywhere, unused clothes, memories that we try to keep with stuff,. Before we know that, that stress lead to another emotional rage. We get easily frustrated, get annoyed of little thing, and we start blaming. Ketika stress datang dari tumpukan barang, maka stress juga bisa hilang dengan mengeluarkan barang-barang itu. Jika sulit, coba dengan memakai benda tersebut untuk terakhir kali. Lihat jika memang dia pantas untuk disimpan atau sudah bisa direlakan. Merelakan pergi benda-benda yang kita percaya menyimpan sebagian memory, bukan berarti kita menganggap memory itu tidak penting. Kadang kita juga takut akan melupakan momen indah itu dengan perginya benda yang menyimpannya. One thing you should remember: that memory, lives in your heart, not your stuff. *** Malam ini saya resmi menempati rumah baru. Proses mengangkut barang dimulai selepas isya setelah saya dan teman serumah pulang kantor. Barang bawaan saya

Thing to Declutter Part Four: Social Life

Image
How often do we say: I need some space - to the one we love?  Little did we know, we've been surrounded by toxic people, toxic relationship, or toxic friendship. We never knew it would harm that much before we get some 'space' with our self. Everyone should need to distant them self for a little while. To think and re-arrange the plan to reach their goal. Or to create new goal. *** Hidup di jaman serba digital, dimana media sosial menjadi candu yang sulit untuk dilepas membuat orang kini semakin mudah stres dan tersinggung. Kemudahan berkomunikasi bukan membawa pada ketenangan, tetapi malah membuat orang semakin gampang bertentangan. Orang yang tadinya tidak saling mengenal, bisa berteman akrab di media sosial. Saling melempar joke bahkan saling menggoda. Lalu yang tadinya berteman, bisa menjadi berlawanan ketika beda pilihan calon presiden. Wise man once said: choose your friend wisely. They represent your self. Membersihkan diri dari hubungan sosial bukan berarti me

Things to Declutter Part Three: Books

Image
I know. This one is impossible. Especially for the book maniac. Even today, I buy a book from amazon. One amazing book that I really need, but I decide to give it to a friend, as a birthday gift. Begitu salah satu cara saya meng-akali agar tetap bisa membeli buku - which has been my hobby since decades - dan menjaga jumlah agar tetap seimbang. Sulit sekali untuk mensortir buku-mana yang akan di simpan dan mana yang akan di keluarkan. Semua buku, rasanya ingin disimpan. Semuanya bahkan yang paling tidak pernah dibaca sekalipun. What if everything is my favorite thing? Should I get rid of it? What if everything add value to my life? Should I get rid of it too? Tergantung dari seberapa besar kebahagiaan mu ketika menyimpan buku-buku itu. Ya, saya bahagia menyimpan semua buku saya. Saya mencintai mereka seperti bayi-bayi yang tidak akan pernah tumbuh besar. Rasa sayang saya terhadap buku-buku yang tertumpuk itu, lebih besar dibanding rasa sayang saya terhadap baju-baju yang setiap har

Things to Declutter Part Two: Mind

Image
Yesterday I decided to move out. There's nothing wrong with my current place, it just me.. want to challenge my self with the thing I fear the most: Change. Setiap orang pada masa transisinya pasti gelisah akan kehidupan yang berubah cepat sekali. Tanpa disadari, saya terhitung sebagai salah satu dari tiga penghuni terlama kost-kost an ini. Niatan untuk pindah sebetulnya sudah ada, karena saya sudah meminjam uang - sell my soul to the devil for debt - untuk membeli sepetak tanah beserta bangunan diatasnya yang kelak akan disebut sebagai rumah. Hanya saja sampai saat ini, -sebalnya- rumah itu belum rampung juga. Bulan lalu saya sampai geram sekali dengan sikap developer yang manis di awal, begitu dapat duit diam seribu bahasa. Salah saya juga sih, kurang memantau. (Sama sekali tidak pernah memantau) proses pembangunan rumah itu. Meskipun terselip rasa senang karena ada alasan untuk menunda kepindahan. Saya pikir, kalau rumah belum jadi, untuk apa pindah. Memang jarak ke kantor d

Things to Declutter Part One: Clothes

Image
The most applicable thing to declutter in life is: Clothes. Every one - especially women - must have one or two clothes from their past, hanging in their closet and never wear it for years. Yeah. The 'just in case' thought is mostly the reason of that clothes stay there. Just in case there's special occasion. Just in case its trending again. Just in case .... And before we knew it.. Its been five years there without we ever wear them. Apalagi untuk perempuan.. Memang banyak yang mengira menjadi minimalist itu berarti bajunya harus kaos - polos - monokrom - gak banyak motif - dan seterusnya. Pada prinsipnya, menjadi minimalist dan menerapkan minimalism adalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Menemukan kedamaian dari dalam hati, to find the inner peace so the crowd and messed up world out there won't disturb our emotion. Jadi sesungguhnya prinsip apapun, asalkan berfokus pada apa yang benar-benar berarti dalam hidup kita, itu sudah menjadi bagian dari minimalism.

What to Clean

Image
I decluttered everything I could think of – my digital life, friendships, commitments, work life. Everything I purged felt like another weight had been lifted. I felt calmer and more in control of my life. Minimalism isn’t just about getting rid of all your things, for me this was just the start. It’s a way of carefully considering everything that makes up our lives by assessing its value. If it has no value or use then it is discarded. It is that simple. We choose what we allow to enter our lives. We allow a lot in because we think we should, instead of because it adds meaning.