J enny duduk menyandarkan punggunya ke sandaran kursi batu yang berhadapan dengan patung Laksmana Cheng Ho yang berdiri gagah di depan Klenteng Sam Poo Kong. Di sinilah dulu dia dan Aditya -lelaki yang merasuki pikirannya selama bertahun-tahun- kerap menghabiskan waktu saat sedang liputan di Semarang. Meski matahari menyengat dengan amat terik, Jenny tidak keberatan duduk di situ karena letaknya yang dipayungi oleh pohon rindang yang menyajikan belaian angin sepoi-sepoi. Dia menenggak minuman dingin yang dibelinya di pedagang asongan sebelum memasuki klenteng. Lagi-lagi bergulat dengan pikirannya, sembil memandang lurus Laksmana Cheng Ho seolah menuntut jawaban. 'Am I crazy' ujarnya bertanya pada diri sendiri ' I quit my job, I spend days in this town, waiting for him to text me first.. which I know that never gonna happen..' Lamunan Jenny melambung jauh ke hari-hari yang dia habiskan dengan Aditya. Memang dia tidak pernah menjanjikan apapun pada Jenny, hub
Living more with less. Saya mencoba merangkum cara hidup minimalist yang saya temukan di sepanjang perjalanan menjelajahi Indonesia, bercakap dengan para penduduk desa, dan melihat langsung cara-cara hidup mereka. Tapi sesekali saya juga ingin berkhayal, dan menuangkannya dalam bentuk fiksi-fiksi mini, yang kadang tidak ada hubungannya sama sekali dengan minimalism. Welcome to my album of thought. I hope you like it.