Dari Oprah Winfrey ke Jason Mraz, role model saya berpindah.
Dari yang ingin selalu berbicara tentang value, wisdom, purpose in life, jadi hanya bicara tentang hal-hal ringan seputar kebiasaan di rumah.
Pandemi mempertemukan saya dengan diri saya sendiri, dan jenis orang seperti apa yang ingin saya maintain sampai nanti tiba waktu untuk ‘pulang’.
Plus ditambah lagi seorang teman pernah tiba-tiba meminta saya untuk tes kepribadian dengan metode yang berbeda dari yang biasa saya pakai, dan ternyata hasilnya pun berbeda. Berdasarkan deskripsi yang saya baca, ternyata saya memang lebih ISFP ketimbang INFJ, karakter yg saya yakini selama ini.
Tapi ini rahasia ya, jangan bilang siapa-siapa.
Bahwa chill dan relax yang saya pertontonkan bukan karena saya memang tidak pernah khawatir akan apapun. Saya hanya tau di mana menempatkan khawatir, dan kapan harus memakai lapis-lapis topeng.
Kan kita semua bertopeng kan ya.
***
Selalu ada sayat yang mengiris setiap kali saya membicarakan tentang muasal bisnis yang tengah saya rintis. Cold-pressed juice yang saya rahasiakan, bahkan selama proses perjalanan research nya juga tidak pernah saya beberkan di sini. Tapi tiap kali membicarakan awal pertama ide ini tercetus, saya sulit menghalau satu gambar wajah menahan sakit, yang terakhir saya lihat sebelum beliau berpulang selamanya.
Harusnya saya beli alat juicer nya dari awal.
Harusnya saya lebih cepat mengambil keputusan.
Tidak menunda apalagi menunggu pandemi selesai hanya untuk membawakan botol-botol juice itu padanya.
Tapi tidak boleh menyesali apa yang sudah terjadi, karena pasti itu memang sudah diatur sedemikian rupa untuk jadi seperti itu. Kalau dilawan, takutnya nanti malah berakhir buruk. Ya,, saya hanya tidak bisa menafikkan bahwa rasa kehilangan itu masih ada. Lubang itu masih menganga, dan pelajaran darinya masih saya peluk erat, lekat.
Terlebih ketika barusan saya baca twitnya Cika, yang juga sedang rindu padanya. Yaa.. siapa sih yang tidak rindu sama kamu, Yuk. Hehe.
***
I know that there is nothing permanent in this dunya. Everything is temporary, and everything are meant to be a struggle, or a trial. I know that we will lose our friends one eventually, or maybe we could be the first one to leave. I know it could happen at any time without anyone could ever predict.
So we have to —start from now— make the most of our time with the people we care about. We will never know if it will be our last video call or our last meeting.
Take care of your love ones.
***
Bogor, 9 Desember 2020
Parti, di sana minumannya udah enak-enak ya? Ada sungai yang airnya mengalir dan bisa di minum ya? Di sini aku mesti berdiri ber jam jam untuk bisa bikin minuman enak, hehe. But I don’t mind, because I’m doing it with love, and I like doing it. Cuma di sini agak susah sayur yang organik, Ti.. di sana mah pasti segar dan bebas pestisida semua ya, hihi. Kangen ya, Parti.. kamu mah pasti udh enak di sana ya. Ga bakal sempet ya nengok kita-kita di sini walau cuma lewat mimpi :’) hehe gapapa. Nanti aku bilang juga ke Allah kalo aku kangen. :’)
Comments
Post a comment