Kalau Allah Maha Agung, kenapa Dia harus menciptakan malaikat yang tugasnya hanya bertasbih pada-Nya saja? Atau yang tugasnya hanya bertakbir, bertahmid, masing-masing dengan jumlah yang mungkin setara populasi China.
Padahal tidak berkurang keagungan-Nya tanpa menciptakan makhluk se spesifik itu, kan?
Atau itu untuk menunjukkan betapa Maha Agung-Nya Dia? For whom to impress? Us? Human? Padahal kalau kita tidak terkesan pun tidak mengurangi sedikitpun kebesaran-Nya, kan?
You see.. mind is a dangerous place. Semakin kita mengeksplor Allah dalam pikiran, semakin ‘nyasar’ kita nya. Seperti terombang-ambing, dan tidak menemukan jawaban. And yet, it’s the sexiest place. Kayaknya terakhir kali I date a good looking guy tu waktu SMA deh., setelah lulus, I am more attracted to the minded-guy rather than just look. Manusia itu dibedakan dengan makhluk lain ya karena dibekali pikiran. Dan itulah yang bikin manusia justru lebih mulia dibanding malaikat.
***
Hari ini saya merasakan lagi perasaan yang sudah hampir sebulan tidak mampir. Rasa gemas, kesal, cringe, you name it. Perasaan yang cuma bikin kening berkernyit, sampai tertidur di tengah meeting. Kalau saja perasaan ini mampir sebulan lalu, pasti sudah saya terima tawaran itu. Itulah kenapa kata butter (wisman aka wiseman, lol please laugh this is me making joke), ‘jangan membuat keputusan jika sedang bahagia’. Waktu itu memang saya tidak langsung tolak atau terima, sih. Tapi saya minta mereka menunggu lama, yang mana adalah merupakan keputusan juga. Scupid.
Maka untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal buruk yang bikin jerawatan, saya lebih baik memikirkan Allah. Tapi pikiran itu malah terus terseret kepada entitas-Nya. Kenapa Allah jauh tapi begitu dekat? Bagaimana sayang-Nya pada kita para hamba? Lebih sayang daripada ibu kepada anak, sebut para perawi dan penafsir. Apakah Allah marah jika saya terus-terusan begini, datang saat sedih, telat subuh saat hepi.. Apakah Allah akan terus menerus memaafkan walau kita lakukan lagi kesalahan yang sama? Allah Maha Pengampun, sebut para ustad, tapi stad.. kalau pas happy solat masih diundur2 terus, giliran lagi sedih solat tepat waktu, itu gimana? Yaaa...
***
Tough week started with tough day. Terakhir kerja sampe jam 9 malem ya pas awal pandemic. Since pandemic I’ve transformed myself into a madam. Bercita-cita jadi ibu negara, dimulai sejak masih berstatus karyawan. Memupuk mental nyonya, yang menolak kerja di luar jam kerja. Eh jebol juga malam ini.
I really cant wait for next week. Mom will be here in any day. All I have in mind is having mom here with me, and I really cant wait.
***
Bogor, 23 November 2020
Comments
Post a comment