Terbangun pukul tiga pagi, karna lupa matikan alarm sahur.
Kembali tidur lagi, dan baru benar-benar bangun pukul lima pagi.
Solat subuh, lanjut mandi.
Bersiap, setrika baju yang sudah pernah di setrika tapi kusut lagi karna terlipat, sebelum mendapati pesan singkat:
“Mbak aku gajadi solat id di sebelah,, anakku nangis terus”
Baik.. tidak ada teman untuk pergi sama-sama, ku urungkan niat tuk solat berjamaah.
Sambil menunggu waktu solat, ku buka laptop.
Facetime pakai laptop lebih enak.
Call my Taurean sister tercinta
Ajak battle maen Magic Tiles 3
Katanya “solat dulu nanti ketagihan”
Ku insist dan dia manut
Haha
Lepas main, solat sebentar, berdoa, lalu facetime lagi.
Dilanjutkan dengan beberapa video call, zoom call, dan lain sebagainya sampai tetangga dari dua rumah sebelah mengirimi pesan singkat
“Kok belum ke sini? Ditunggu loh”
Wah iya..
Ku paling anti membuat orang menunggu.
Tanpa pikir panjang segera berganti baju, dandan sedikit lalu melesat.
Lupa bahwa ada mail blast yang harus dikirim.
Makan ketupat, opor, grecek.,
Disambangi beberapa tetangga lain, obrol seru di depan pagar.
Seputaran covid nineteen.
Kembali ke dalam, selesaikan makan,
Keluar lagi menyambangi yang tertua di blok,
Makan lagi,
Ngobrol
Dan terus ngobrol sampai lewat tengah hari
Sebelum ku pamit pulang karna sudah kehabisan energi.
Sampai di rumah, langsung solat dan tidur pulas hingga satu setengah jam kemudian.
Benar-benar pulas dan hanya suara hujan yang bisa membuat ku benar-benar bangun.
Solat lagi,
Sadar kalau mail blast belum terkirim
Buru-buru buka laptop.
Kirim mail blast
Membersihkan sampah-sampah digital
Bergaul bercengkrama melalui fitur chat dengan orang-orang yg berada di list teratas.,
Sesaat sebelum azan berkumandang,
Ku keluar kamar hendak menyalakan lampu teras..
Masya Allah langitnya..
Indah ku kejar keluar rumah.
Berganti baju seadanya menuju portal pembatas
Menjepret satu dua gambar langit, terutama di bagian Gunung Salak yg tertutup awan dengan sangat cantik
Cantik..
Tapi cantik itu tidak berguna kalau tidak punya adab.
Etika dan manner adalah kunci yang menjadikan perempuan punya harga diri.
Berbicara dengan santun pada yang lebih tua,
Tidak memandang rendah orang lain
Tidak menganggap diri sendiri lebih baik dari orang lain.
Berhenti berprasangka karna dunia bukan hanya tentang dirinya saja.
Menyapa dengan panggilan yang mengandung rasa hormat.
Sederhana sekali.
Sesederhana tahu diri, ketika seseorang mulai berbahasa santun, adalah mengindikasikan lakunya yang sudah jauh dari santun.
***
Bogor, 24 Mei 2020
1 Syawal ku bahagia..
Semoga Syawalku juga
Comments
Post a comment