Jika sedih yang sedang kau rasa, maka menangislah.
Tidak peduli meski itu pukul 12 lewat 12 menit tengah malam.
Bersandarlah pada dinding keras dan dingin.
Tumpahkan segenap sedih dan kesal mu pada angin.
Lantas tuliskan pada secarik bait, tentang perjuangan yang ingin kau tuntaskan. Tentang mimpi dan janji yang ingin kau perjuangkan.
Menangislah dan tumpahkanlah. Segumpal marah yang kau pendam sendirian. Selarik tawa yang kau sapu diam-diam. Robek semua topeng bahagia. Karena tidak semua orang harus selalu bahagia.
Kau berhak tuk sedih. Berhak pula tuk menangis. Kau boleh menipu dunia, menipu kawan hingga lawan. Tentang tangguh nya tinjumu melawan angkasa. Berdiri angkuh bagai seorang perkasa. Namun jika hari sudah tiba di penghujung asa..
Bersandarlah pada dinding yang tegas dan dingin.
Angkuhnya akan merobek persendianmu.
Luruhkan segenang air yang sedari pagi ingin mengalir.
Luruhkan semua jati dirimu. Kau berhak untuk menjadi lemah. Dalam satu-dua tarik napas, kau berhak untuk menumpahkan segala emosi yang kau balut dengan rapi.
Katamu kau tak berhati,
nyatanya kaulah yang paling peduli.
Katamu kau amat bernyali,
nyatanya kau sudah lama mati.
Bersandarlah sesekali,
relakanlah ego mu tuk menepi.
Memberikan ruang untukmu sendiri.
Jika seorang anak tidak boleh menyakiti hati ibunya,
bolehkah seorang ibu menyakiti hati anaknya?
Jika seorang anak tidak boleh bersikap kasar pada ayahnya,
bolehkah seorang ayah berkata kasar pada anaknya?
Dan jika pertanyaan-pertanyaanmu tak kunjung menemui jawab.
Dan diam adalah kawan terdekat yang bisa kau ajak bercengkrama,
Bersandarlah pada dinding yang tegas dan dingin.
Luruhkan semua emosi yang telah lama kau simpan sendiri.
Jika malam sudah terlalu larut untuk mu bangkit kembali, bawa tangismu ke dalam mimpi. Luapkan pada dia yang selalu datang menghantui.
Maka saat esok pagi mulai jelang kembali, kau telah temukan cara tuk tersenyum lagi.
Berlapang dada menerima bahwa tidak semua orang harus selalu bertahan dalam sepi.
Menjadi kuat adalah pilihan, kau telah memilih yang terbaik.
Yakinlah akan selalu ada pelangi.
Tuhan tidak pernah diam dan membiarkanmu berjuang sendiri.
Tidak peduli meski itu pukul 12 lewat 12 menit tengah malam.
Bersandarlah pada dinding keras dan dingin.
Tumpahkan segenap sedih dan kesal mu pada angin.
Lantas tuliskan pada secarik bait, tentang perjuangan yang ingin kau tuntaskan. Tentang mimpi dan janji yang ingin kau perjuangkan.
Menangislah dan tumpahkanlah. Segumpal marah yang kau pendam sendirian. Selarik tawa yang kau sapu diam-diam. Robek semua topeng bahagia. Karena tidak semua orang harus selalu bahagia.
Kau berhak tuk sedih. Berhak pula tuk menangis. Kau boleh menipu dunia, menipu kawan hingga lawan. Tentang tangguh nya tinjumu melawan angkasa. Berdiri angkuh bagai seorang perkasa. Namun jika hari sudah tiba di penghujung asa..
Bersandarlah pada dinding yang tegas dan dingin.
Angkuhnya akan merobek persendianmu.
Luruhkan segenang air yang sedari pagi ingin mengalir.
Luruhkan semua jati dirimu. Kau berhak untuk menjadi lemah. Dalam satu-dua tarik napas, kau berhak untuk menumpahkan segala emosi yang kau balut dengan rapi.
Katamu kau tak berhati,
nyatanya kaulah yang paling peduli.
Katamu kau amat bernyali,
nyatanya kau sudah lama mati.
Bersandarlah sesekali,
relakanlah ego mu tuk menepi.
Memberikan ruang untukmu sendiri.
Jika seorang anak tidak boleh menyakiti hati ibunya,
bolehkah seorang ibu menyakiti hati anaknya?
Jika seorang anak tidak boleh bersikap kasar pada ayahnya,
bolehkah seorang ayah berkata kasar pada anaknya?
Dan jika pertanyaan-pertanyaanmu tak kunjung menemui jawab.
Dan diam adalah kawan terdekat yang bisa kau ajak bercengkrama,
Bersandarlah pada dinding yang tegas dan dingin.
Luruhkan semua emosi yang telah lama kau simpan sendiri.
Jika malam sudah terlalu larut untuk mu bangkit kembali, bawa tangismu ke dalam mimpi. Luapkan pada dia yang selalu datang menghantui.
Maka saat esok pagi mulai jelang kembali, kau telah temukan cara tuk tersenyum lagi.
Berlapang dada menerima bahwa tidak semua orang harus selalu bertahan dalam sepi.
Menjadi kuat adalah pilihan, kau telah memilih yang terbaik.
Yakinlah akan selalu ada pelangi.
Tuhan tidak pernah diam dan membiarkanmu berjuang sendiri.
Comments
Post a comment