Saya yakin setiap orang pasti memiliki keinginan yang ia pendam dalam diam. Bahkan untuk orang yang paling pasrah sekalipun, pasti memiliki satu atau dua hal yang ia ingini. Entah itu berupa benda, atau pengalaman baru. Yang jelas, manusia diciptakan sepaket dengan ego, ambisi, keinginan, dan kunci penanganannya.
Tidak salah jika memilih menjadi minimalist tapi masih punya desire. Karena ada orang bilang, tidak punya keinginan adalah gejala depresi. The loss of desire is a sign of depression, meskipun kebenarannya masih diragukan.
Pilihannya sederhana saja, apakah keinginan itu akan diwujudkan atau dilepaskan? Jika ingin diwujudkan, maka tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda. Dan jika memang anda ditakdirkan untuk mewujudkan keinginan itu, semesta tidak akan sedikitpun menghalangi. Percayalah jika itu adalah sesuatu yang telah lama anda ingini, anda pendam dalam hati tanpa pernah berani mengungkapkan, maka ini saatnya bagi anda untuk bergerak. Satu langkah lebih maju dari hari biasa. Jika hal itu bukan untuk anda, anda pasti akan segera tahu karena cara semesta menyampaikan kebenaran, tidak pernah meleset walau sejengkal. Namun jika hal itu memang ditakdirkan untuk anda, maka ini saatnya untuk meraih mimpi.
Act now. If not now, then when.
Minimalist tidak punya waktu untuk membuang kesempatan. Setelah mengeliminasi benda-benda yang menghalangi jalan, sekarang saatnya untuk menjalani jalan itu sendiri.
Apa keinginan yang masih anda pegang?
Kendaraan baru? Rumah baru? Gadget baru? Jika itu adalah berupa benda baru, pastikan kepada diri anda. Apakah memang anda butuh benda itu? Ada apa dengan yang lama? Apakah sudah rusak? Sudah tidak mendukung kinerja? Sudah tidak spark joy?
All things that matter is your happiness. Buy it if it makes you happy. Once it destined to be yours, it'll bring the sparkling glimmering happiness in your heart. And nothing will block ur way if you really, truly, need it. It should be something u need. Not just something u want.
Atau justru keinginan akan pengalaman baru?
Menyambangi negara baru? Bertualang di suatu kota? Bermain wahana raksasa? Atau.. Menikah?
Lakukan. Lakukan sekarang. Jika dirasa anda sudah memiliki semua sumberdaya yang ada, lakukan.
Untuk apa ragu jika keinginan itu sebenarnya anda pelihara. Tuhan tidak akan pernah menitipkan sebuah keinginan di dalam hati seseorang tanpa membekalinya dengan kemampuan tuk mewujudkan.
Jika itu semua kaitannya dengan dana, maka bangun dan bergeraklah. Dalam Islam selalu dianjurkan untuk bertebaran di muka bumi selepas menunaikan ibadah, untuk mencari sebanyak-banyaknya rezeki. Meski pun sebanyak-banyaknya bukan berarti melampaui batas.. Karena dalam ayat lain juga disebutkan, Allah tidak suka yang melampaui batas.
***
Memendam keinginan yang sekian lama berusaha dilupakan, tentu menjadi gangguan dalam kestabilan emosi seseorang. Ada baiknya jika keinginan itu tidak bisa diwujudkan karena sesuatu yang berada di luar kendali kita, maka keinginan itu kita lepaskan.
Melepaskan bisa jadi adalah hal tersulit dan terpahit. Tapi juga bisa menjadi pintu masuk baru bagi angin segar yang tidak pernah kita tahu.
Hanya ada dua jalan dalam menghadapi keinginan; diwujudkan, atau dilepaskan. Dan keduanya sama membutuhkan tenaga ekstra.
***
Setiap orang pasti berpengalaman dengan melepaskan, lalu didatangkan oleh sesuatu yang lebih baik.
Seperti orang yang kehilangan sandal, lalu ia ikhlaskan, namun tiba-tiba ia dihadiahi sepasang sepatu baru yang jauh lebih bagus.
Uniknya, pola itu terjadi dalam hidup setiap orang. Tujuh miliar manusia, dan pasti hampir semua mengalami hal yang sama. Ada yang sekali, ada yang berkali-kali. Tapi jika percaya dengan hal-hal yang tidak tentu bisa dijelaskan secara ilmiah, anda akan yakin bahwa energi baik yang anda keluarkan pada semesta, akan kembali dalam bentuk energi baik pula bagi anda.
***
Menegasikan keinginan yang sejatinya anda pendam jelas tidak lebih sehat ketimbang melepasnya secara nyata. Menegasikan artinya menolak mengakui bahwa anda menginginkan hal itu. Sedangkan jika anda lepaskan, artinya anda mengakui bahwa itu adalah hal yang anda mau tapi anda tidak punya kekuatan untuk mewujudkan sehingga anda kembalikan keinginan itu pada semesta.
Misal,
Anda ingin menikah. Tapi anda tidak tahu bagaimana cara memulainya. Dari mana mulai mencari dan orang yang seperti apa yang anda ingini. Akhirnya anda mulai menolak konsep tentang pernikahan. Anda mulai percaya pada cerita-cerita sisi gelap pernikahan yang membantu meyakinkan diri anda sendiri, that marriage is not that good. Kemudian anda settle dengan kesendirian anda, dan mulai menikmati setiap detik kebebasan yang anda yakini sebagai yang terbaik.
Namun jauh di dalam hati anda mengakui bahwa anda butuh seorang pendamping. seorang kekasih yang bisa anda kasihi, yang bisa anda curahkan perhatian, dan bisa menjadi sandaran ketika lelah. Tapi anda cukup mahir dalam menutupi kenyataan, dan berpaling darinya. Setiap kali ada rekan bertanya, anda akan jawab dengan bahagia bahwa anda tidak butuh teman, yang nantinya hanya akan menjadi beban dalam perjalanan.
Keinginan itu tidak hilang. Justru meronta semakin kuat di dalam lubuk gelap hati anda. Anda pun tidak membukanya dan tidak pula mengakuinya. Ia berada di dalam sana, menangis merintih menunggu untuk diberi jawaban. Sekuat tenaga anda tekan kehadirannya agar jangan sampai ada di permukaan.
Segala macam cara anda lakukan. Berlari. Bekerja hingga dini hari. Gym. Clubbing. Bercanda haha hihi. Semua anda lakukan demi silencing the voice inside your head. Yang tak kunjung bisa diam.
Truth is, tidak ada yang bisa lari dari kebenaran yang anda simpan di dalam hati.
Jika bentuk keinginan itu adalah benda, maka anda bisa mulai bekerja lebih keras mulai sekarang untuk membelinya. Setidaknya usaha yang anda lakukan mampu meredam suara-suara teriakan dari dalam hati. Suara-suara itu yang membuat gelisah setiap malam. Suara itu juga yang harus anda atasi agar ingin hidup bahagia.
Pun jika usaha anda gagal, setidaknya suara itu tahu anda sudah berusaha. Dan anda akan gagal tanpa menyesal. Yang akan mengarah pada penerimaan, sehingga keinginan itu bisa anda lepaskan. Make it true, or let it go.
Begitu pun dengan pengalaman. Jika anda ingin melakukan sesuatu, lakukanlah. Fokuskan hati dan pikiran hanya pada keinginan yang ingin anda lakukan. Semesta akan berkonspirasi pada orang yang tahu apa yang dia mau. Percaya saja pada kalimat itu. Sudah banyak orang sukses yang membuktikan kebenarannya.
Jika itu ada kaitannya dengan soal hati, maka hapuskan saja dulu ganjalan-ganjalan yang menghalangi jalan antara anda dan keinginan anda. Tidak apa jika saat ini anda belum menemukan orang yang pas, selama anda sudah tahu kriteria yang anda mau. Orang yang pas akan melintas. Dan jika kalian memang ditakdirkan bertemu, maka pasti akan ada intersection yang menghubungkan jalur kalian berdua. And when you see him/her, you'll feel the click.
That's the click you can't deny. The click you can't escape.
Be brave.
Be true to your heart. Say it out loud. Let him/her know. Tell your mom about him/her. Listen to what she says. And if its true.. You'll know. Whether to hold on or.. To let go.
Comments
Post a comment